Server Pulsa - Melihat berbagai pendapat dan diskusi dengan klien server pulsa, ternyata menggeluti bisnis server pulsa sangat menyenangkan. Salah satu alasannya adalah keuntungan yang menggiurkan. Mengingat, bisnis server pulsa saat ini bisa disiasati dengan modal dibawah 10 juta. Ditambah lagi, pulsa menjadi kebutuhan wajib dari hari kehari.
Namun, dalam memulai bisnis server pulsa, ada beberapa hal yang harus dihindari agar server pulsa anda dapat berkembang dan mendatangkan keuntungan bagi anda.
1. Jangan Pernah Memulai Usaha Server Pulsa Hanya Karena Ikut-ikutan
Mengapa demikian? Orang yang memulai atau menjalankan sebuah usaha karena ikut-ikutan cenderung memulai usaha tanpa ada perhitungan yang matang. Biasanya karena tergoda melihat teman/saudara sukses dan berhasil dengan usaha server pulsa lalu ikut-ikutan bikin server juga, padahal belum mempunyai reseller, agen apalagi pengetahuan dasar tentang bisnisserver pulsa ini. Ketika ternyata dikemudian hari tahu betapa sulitnya dan besarnya tantangan dalam usaha bisnis server ini, langsung drop, frustasi dan tutup usaha. Maka dari itu, sebelum memulai usaha server pulsa maka harus paham betul lika-liku tentang bisnis yang akan dijalani.
2. Memulai Usaha Tanpa Ada Perencanaan yang Matang
Sama halnya jenis usaha lainnya, bisnis usaha server pulsa juga perlu keseriusan. Keseriusan bukan artinya 100% waktu anda untuk memikirkan usaha ini, tetapi melakukan planning dengan serius bagaimana usaha ini bisa dijalankan.
Bisa saja kita menjalankan usaha server pulsa sebagai sampingan disamping posisi kita sebagai karyanwan kantor, pegawai negeri maupun swasta, tetapi yang terpenting adalah kita harus tetap punya orang yang benar-benar dipercaya untuk menjalankan usaha ini.
Seorang konglomerat bisa berkembang dengan banyak jenis usahanya, tetapi mereka sudah pasti punya orang-orang kepercayaan yang dipercaya untuk bisa menghandle masing-masing lini bisnisnya.
Untuk bisa seperti ini, sebelum memulai usaha server pulsa, maka harus membuat perencanaan terlebih dahulu, jangan sampai semua hal baru dipikirkan ketika usaha anda sudah berjalan.
Kalau memang sekedar untuk mencoba-coba, maka mulailah dengan cara menjadi pengecer (retail) terlebih dahulu dan perlahan-lahan mengumpulkan reseller. Kalau sudah mantap, maka mulailah memikirkan untuk memiliki server sendiri.
3. Menjalankan Usaha Server Pulsa Tanpa Ada Pembukuan/Adminstrasi yang Rapi
Dalam bisnis server pulsa, perputaran uang yang terjadi cukup tinggi. Dalam sehari saja mungkin seorang pemilik server akan memutar uang puluhan hingga ratusan juta dalam sehari. Apabila perputaran uang yang cukup besar ini terjadi dan tidak diimbangi dengan administrasi usaha yang rapi, maka lambat laun pemilik usaha akan mengalami kelimpungan dalam mengatur keuangannya. Tidak ada kejelasan berapa saja jumlah transaksi sehari, berapa pembelian stok harian, tidak tahu menahu berapa margin hariannya.
Ketika suatu saat dilaksanakan audit, ternyata server pulsa sudah dalam keadaan rugi yang besar karena tahu-tahu sudah dalam kondisi parah, akhirnya server pulsa pun mengalami kesulitan dana dan tidak bisa beroperasi lagi. Dana setoran habis dan stok kosong. Inilah keadaan yang mmenjadi momok dalam sebuah bisnis server pulsa.
4. Menggunakan Uang Setoran Member untuk Keperluan/ Usaha Lain
Hal ini bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi bisnis server pulsa, karena perputaran uang dalam server yang bersifat cepat. Dan yang dijual adalah “uang”. Suatu ketika stok pulsa (baca: uang) habis, maka harus ada segera dana cash saat itu juga untuk membeli stok baru. Uang habis wajib diganti uang, dan itu perputarannya harian. Karena itu, dana setoran reseller/member harus ready setiap saat agar segera diputar kembali saat dibutuhkan. Ketika dana setoran ini digunakan untuk hal-hal lain diluar stok, maka pada saat stok habis, akhirnya kesulitan dana dan stok kosong. Pelanggan pasti kecewa akhirnya berpaling ke server pulsa yang lain. Lambat laun jiks tidak dilakukan evaluasi dan perbaikan, maka server akan kesulitan karena dana operasional yang cukup tinggi tanpa diimbangi dengan pendapatan usaha yang memadai. Lambat laun server pulsa akan tutup juga ditinggal para member dan resellernya.
5. Menggunakan Software Server Pulsa yang Out of Date
Bisnis server pulsa telah mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahunnya. Perubahan ini pasti diiringi dengan update dari software yang digunakan oleh server pulsa tersebut. Dan kalau software server pulsa tidak update, maka member/reseller dan bahkan owner akan mengalami kerugian.
Kemungkinan yang terjadi jika sofwate tidak update transaksi sering gagal, transaksi salah sasaran. Bahkan kemungkinan karena transkasi sering Outer Cluster nya tinggi ( keluar area yang ditentukan), pada akhirnya chip bisa diblokir oleh dealer, stok kosong dan reseller/agen pun kabur.
6. Tidak Paham Sama Sekali Tentang Komputer
Untuk memulai bisnis server pulsa, mau tidak mau anda harus belajar cara mengoperasikan komputer. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan jasa servive komputer saja. Dan hal ini bisa disiasati dengan merekrut teknisi komputer sendiri. Jika suatu saat server pulsa mengalami masalah, harus segera ditangani agar transkasi bisa normal kembali. Jangan biarkan reseller/agen menunggu lama atau server pulsa anda ditinggalkan agen/reseller.
7. Tidak Mempunyai Genset/UPS Sebagai Backup Daya
Pengusaha server pulsa wajib memiliki genset, atau setidaknya backup UPS. Kapan saja, listrik PLN bisa padam, dan jila listrik padam, server pulsa berhenti, tidak bisa bertranskasi. Jika berlangsung satu dua jam sih masih normal. Tapi kalau sampai enam jam lebih, bisa dikomplain besar besaran.
Listrik yang tidak stabil bahkan bisa merusak komponen yang ada dalam jaringan server pulsa. \Dengan adanya UPS, maka kita setidaknya bisa mematikan server pulsa melalui prose shutdown supaya tidak menimbulkan software corrupt.
Jika sudah mantap, maka saatnya mempersiapkan diri dalam membuat server pulsa. Persiapkan alat untuk membuat server pulsa yang berkualitas bagus.
Selamat memulai dan semoga sukses.